1. What (Apa itu Keabsahan Data?)
Keabsahan data merupakan upaya untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan dalam penelitian dapat dipercaya, valid, dan sesuai dengan realitas yang diteliti. Dalam penelitian kualitatif, keabsahan data sangat penting karena data yang diperoleh cenderung subjektif, sehingga peneliti perlu menerapkan strategi untuk menjamin kualitas temuan (Nowell et al., 2021).
Empat kriteria utama dalam uji keabsahan data adalah credibility, transferability, dependability, dan confirmability (Lincoln & Guba, 1985; dikembangkan kembali oleh penelitian-penelitian kontemporer).
2. Who (Siapa yang Menggunakan Keabsahan Data?)
Keabsahan data digunakan oleh peneliti kualitatif di berbagai bidang seperti ilmu sosial, pendidikan, kesehatan, hingga manajemen. Tujuannya adalah agar temuan penelitian dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, bukan sekadar opini subjektif peneliti (Kyngäs et al., 2020).
3. When (Kapan Keabsahan Data Digunakan?)
Keabsahan data diterapkan sepanjang proses penelitian kualitatif, mulai dari pengumpulan data, analisis, hingga pelaporan hasil. Misalnya, saat melakukan wawancara mendalam, peneliti harus melakukan triangulasi sumber agar hasilnya lebih kredibel (Moser & Korstjens, 2021).
4. Where (Di Mana Keabsahan Data Diterapkan?)
Keabsahan data dapat diterapkan pada berbagai konteks penelitian kualitatif. Contohnya:
- Penelitian pendidikan (validasi pengalaman guru).
- Penelitian kesehatan (menguji pengalaman pasien).
- Penelitian sosial (menggali perspektif masyarakat).
5. How (Bagaimana Keabsahan Data Diuji?)
Keabsahan data diuji melalui empat dimensi:
-
Credibility (Kredibilitas)
- Mengukur sejauh mana data dapat dipercaya.
- Dilakukan melalui triangulasi sumber, perpanjangan waktu penelitian, dan member checking.
- Contoh: Peneliti meminta responden memverifikasi hasil wawancara agar sesuai dengan pengalaman asli mereka.
-
Transferability (Keteralihan)
- Menunjukkan sejauh mana temuan dapat diterapkan di konteks lain.
- Dilakukan dengan memberikan deskripsi yang detail (thick description).
- Contoh: Penelitian pengalaman guru di sekolah pedesaan bisa dijadikan acuan bagi penelitian di sekolah urban jika konteksnya dijelaskan secara rinci.
-
Dependability (Kebergantungan)
- Menekankan konsistensi hasil penelitian jika dilakukan ulang pada kondisi serupa.
- Dilakukan melalui audit trail, yaitu dokumentasi rinci semua langkah penelitian.
- Contoh: Peneliti mencatat proses coding data agar peneliti lain bisa mengikuti alur analisis yang sama.
-
Confirmability (Konfirmabilitas)
- Menjamin bahwa hasil penelitian bebas dari bias peneliti.
- Dilakukan melalui audit independen, triangulasi metode, dan catatan reflektif.
- Contoh: Hasil penelitian tentang kepuasan pasien didukung bukti transkrip wawancara, bukan hanya interpretasi subjektif peneliti.
Contoh Kasus Penerapan Keabsahan Data
Dalam penelitian tentang pengalaman mahasiswa selama pembelajaran daring, peneliti menggunakan:
- Credibility → melakukan member checking dengan meminta mahasiswa meninjau kembali hasil transkrip wawancara.
- Transferability → menyajikan deskripsi lengkap mengenai konteks universitas, akses internet, dan kebijakan kampus.
- Dependability → mendokumentasikan tahapan coding data dalam software NVivo.
- Confirmability → melibatkan peneliti lain untuk mengecek hasil analisis agar bebas bias individu.
Kesimpulan
Keabsahan data merupakan aspek fundamental dalam penelitian kualitatif. Empat kriteria—credibility, transferability, dependability, dan confirmability—membantu peneliti memastikan bahwa hasil penelitian valid, dapat dipercaya, dan bermanfaat bagi konteks yang lebih luas.
Referensi (APA Style)
- Kyngäs, H., Mikkonen, K., & Kääriäinen, M. (2020). The application of content analysis in nursing science research. Cham: Springer. https://doi.org/10.1007/978-3-030-30199-6
- Moser, A., & Korstjens, I. (2021). Series: Practical guidance to qualitative research. European Journal of General Practice, 27(1), 156–161. https://doi.org/10.1080/13814788.2021.1954761
- Nowell, L. S., Norris, J. M., White, D. E., & Moules, N. J. (2021). Thematic analysis: Striving to meet the trustworthiness criteria. International Journal of Qualitative Methods, 20, 1–13. https://doi.org/10.1177/16094069211002916
Comments
Post a Comment