Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label journal

Jurnal Sinta 5 Gratis: Panduan Lengkap + 10 Contoh Jurnal Tanpa Biaya Publikasi

Pendahuluan Publikasi ilmiah adalah kewajiban bagi mahasiswa, dosen, dan peneliti di Indonesia. Sejak diberlakukannya aturan akreditasi nasional melalui Science and Technology Index (Sinta) oleh Kemdikbudristek, jurnal dibagi dalam enam peringkat: Sinta 1 (paling tinggi) hingga Sinta 6 (paling rendah). Jurnal Sinta 5 menempati posisi menengah-bawah dalam sistem akreditasi, namun tetap terindeks resmi dan diakui untuk keperluan akademik. Publikasi di jurnal Sinta 5 sering menjadi pilihan mahasiswa S1, S2, atau peneliti pemula yang baru memulai karier akademik. Salah satu keuntungan adalah adanya banyak jurnal Sinta 5 gratis yang tidak membebankan biaya publikasi atau article processing charge (APC). Dengan demikian, peneliti bisa menulis, mengirim, dan menerbitkan artikel ilmiah tanpa khawatir soal biaya. Pengertian Jurnal Sinta 5 Gratis Jurnal Sinta 5: Jurnal nasional terakreditasi pada level menengah-bawah yang menunjukkan standar mutu cukup baik, konsistensi terbit, serta sistem edit...

10 Daftar Jurnal Sinta 4 Gratis

10 Daftar Jurnal Sinta 4 Gratis Pendahuluan Publikasi ilmiah di jurnal terakreditasi merupakan kebutuhan penting bagi akademisi, mahasiswa, dan peneliti di Indonesia. Salah satu jalur yang paling sering dipilih adalah jurnal yang terindeks di SINTA (Science and Technology Index), yang memberikan peringkat dari SINTA 1 hingga SINTA 6. SINTA 4 berada di level menengah, yang berarti kualitasnya telah diakui secara nasional tetapi belum sampai kategori tertinggi. Masalah yang sering dihadapi penulis adalah biaya publikasi. Tidak sedikit jurnal mengenakan APC (Article Processing Charge) atau biaya pemrosesan artikel. Padahal banyak penulis—khususnya mahasiswa atau peneliti muda—membutuhkan jurnal yang gratis atau tanpa biaya publikasi. Artikel ini menyajikan 10 daftar jurnal SINTA 4 gratis (atau setidaknya open access tanpa APC signifikan), disertai scope, informasi penerbit, dan cara verifikasi. 1. Nusantara: Jurnal Pendidikan Indonesia (NJPI) Penerbit: Lembaga Sosial Rumah Indonesia beker...

Jurnal Sinta 3 Gratis: Panduan Lengkap + 10 Contoh Jurnal Tanpa Biaya Publikasi

Jurnal Sinta 3 Gratis: Panduan Lengkap + 10 Contoh Jurnal Tanpa Biaya Publikasi Pendahuluan Publikasi ilmiah merupakan syarat penting bagi dosen, mahasiswa, dan peneliti di Indonesia. Kenaikan jabatan akademik, kelulusan pascasarjana, hingga pengakuan penelitian seringkali bergantung pada publikasi di jurnal terakreditasi nasional. Untuk itu, pemerintah melalui Kemdikbudristek menyediakan Sinta (Science and Technology Index) sebagai sistem pemeringkatan jurnal. Jurnal terakreditasi diberi peringkat dari Sinta 1 (tertinggi) hingga Sinta 6 (terendah). Walau Sinta 1 dan 2 dianggap lebih prestisius, publikasi di Sinta 3 tetap bernilai tinggi dan sah digunakan untuk penilaian akademik. Menariknya, ada sejumlah jurnal Sinta 3 gratis yang tidak mengenakan biaya publikasi atau article processing charge (APC), sehingga menjadi solusi bagi penulis yang memiliki keterbatasan dana. Pengertian Jurnal Sinta 3 Gratis Jurnal Sinta 3 adalah jurnal nasional yang terakreditasi dengan kualitas menengah ke...

Jurnal Sinta 2 Gratis: Panduan Lengkap + 10 Contoh Jurnal Tanpa Biaya Publikasi

Jurnal Sinta 2 Gratis: Panduan Lengkap + 10 Contoh Jurnal Tanpa Biaya Publikasi Publikasi ilmiah adalah salah satu cara paling efektif untuk membagikan hasil riset dan meningkatkan reputasi akademik. Di Indonesia, status akreditasi Sinta sangat penting bagi dosen dan peneliti, khususnya jurnal-peringkat Sinta 2: masih cukup diperhitungkan dalam penilaian KUM (Kredit Unsur Penunjang) dan akreditasi institusi. Salah satu tantangan terbesar bagi peneliti adalah biaya publikasi (APC = Article Processing Charge). Untungnya, ada sejumlah jurnal Sinta 2 yang disebut-sebut gratis (tidak memungut biaya publikasi). Artikel ini membahas definisi jurnal gratis, kelebihan & risikonya, serta menyajikan daftar 10 jurnal Sinta 2 gratis dengan referensi nyata agar kamu bisa memilih dengan lebih aman. Apa yang Dimaksud “Jurnal Sinta 2 Gratis”? Jurnal Sinta 2 gratis berarti jurnal yang: 1. Terakreditasi Sinta 2 oleh kementerian (Kemenristekdikti / Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknol...

Apa Itu ResearchGate? Jejaring Sosial Akademik untuk Peneliti Dunia

Apa Itu ResearchGate? Jejaring Sosial Akademik untuk Peneliti Dunia Pendahuluan Dunia akademik saat ini tidak lagi terbatas pada ruang kelas, perpustakaan, atau seminar ilmiah. Perkembangan teknologi digital telah melahirkan ekosistem baru bagi para peneliti untuk membagikan hasil penelitian, berdiskusi, dan membangun jaringan kolaborasi. Salah satu platform paling populer dalam hal ini adalah ResearchGate. Banyak orang mendengar nama ResearchGate ketika mencari jurnal atau membaca profil peneliti di Google. Namun, apa sebenarnya ResearchGate itu? Bagaimana cara kerjanya? Apa manfaat dan keterbatasannya? Artikel ini akan membahas ResearchGate secara mendalam—mulai dari definisi, fungsi, kelebihan, kekurangan, hingga perbandingannya dengan platform akademik lain. Definisi ResearchGate ResearchGate adalah jejaring sosial profesional yang secara khusus dirancang untuk peneliti, akademisi, dosen, dan mahasiswa. Diluncurkan pada tahun 2008 oleh Ijad Madisch, Sören Hofmayer, dan Horst Ficken...

Cara Agar Artikel Terbit di Jurnal Sinta 2

1. What (Apa Itu Jurnal Sinta 2?) SINTA (Science and Technology Index) adalah sistem penilaian publikasi ilmiah yang dikembangkan oleh Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset Inovasi Nasional (RISTEK-BRIN). Jurnal yang masuk kategori Sinta 2 adalah jurnal nasional terakreditasi dengan kualitas tinggi, setingkat di bawah Sinta 1. Akreditasi ini sangat penting karena menjadi syarat bagi dosen dan peneliti dalam kenaikan jabatan fungsional (Jabfung) dan meningkatkan reputasi penelitian (Mulyani, 2023). 2. Who (Siapa yang Terlibat dalam Publikasi Sinta 2?) Publikasi di jurnal Sinta 2 melibatkan banyak pihak. Penulis (mahasiswa, dosen, peneliti) harus memastikan naskah sesuai standar akademik. Editor jurnal berperan menyeleksi artikel melalui desk evaluation. Reviewer melakukan peer review untuk menilai orisinalitas, metodologi, dan kontribusi penelitian (Hair et al., 2020). Institusi/universitas memberi dukungan melalui pelatihan publikasi, dana penelitian, atau bimbingan metodologi (S...

Apa Itu DOI (Digital Object Identifier)?

📖 Apa Itu DOI (Digital Object Identifier)? Pendahuluan Dalam era digital, publikasi ilmiah membutuhkan sistem identifikasi yang permanen dan konsisten. Salah satu standar global yang digunakan adalah Digital Object Identifier (DOI). DOI memberikan alamat unik bagi artikel jurnal, buku, prosiding, hingga dataset penelitian sehingga tetap dapat diakses meskipun lokasi file berubah. Artikel ini membahas DOI secara komprehensif dalam kerangka 5W1H. 1. What (Apa Itu DOI?) DOI adalah kode alfanumerik unik yang digunakan untuk mengidentifikasi dokumen digital secara permanen. DOI biasanya berbentuk angka dengan prefiks dan sufiks yang dipisahkan garis miring, misalnya: 10.1016/j.chb.2023.107620. Prefiks (prefix): kode penerbit yang diberikan oleh DOI Registration Agency (misalnya CrossRef). Sufiks (suffix): nomor khusus dari penerbit yang unik untuk setiap dokumen. Fungsi utama DOI adalah: 1. Menjadi identifier permanen yang tidak berubah. 2. Mempermudah sitasi dan indexing dalam database ak...

📖 Cara Menulis Bab Metodologi: Analisis 5W1H

📖 Cara Menulis Bab Metodologi: Analisis 5W1H 1. What (Apa Itu Bab Metodologi?) Bab metodologi adalah bagian penting dari skripsi atau penelitian ilmiah yang menjelaskan bagaimana penelitian dilakukan: desain penelitian, teknik pengumpulan data, populasi & sampel, instrumen penelitian, serta teknik analisis. Menurut Alvesson & Sandberg (2011), metodologi berfungsi tidak hanya sebagai “alat teknis” tetapi juga sebagai cara menjustifikasi validitas dan reliabilitas penelitian. 2. Who (Siapa yang Menentukan Metodologi?) Metodologi ditentukan oleh peneliti dengan arahan dari dosen pembimbing, tetapi juga dipengaruhi oleh standar disiplin ilmu. Misalnya, ilmu sosial sering menggunakan survei & wawancara, sedangkan ilmu eksakta cenderung eksperimen laboratorium. 3. When (Kapan Metodologi Ditentukan?) Metodologi ditentukan sejak proposal penelitian. Seperti dijelaskan oleh Alvesson & Sandberg (2020), pemilihan metodologi tidak boleh sekadar rutinitas, melainkan melalui “proble...

Apa Itu Peer Review?

📖 Apa Itu Peer Review? Analisis dalam Format 5W1H 1. What (Apa Itu Peer Review?) Peer review adalah proses evaluasi naskah ilmiah oleh para ahli sebidang sebelum diterbitkan dalam jurnal akademik (Tennant et al., 2020). Tujuannya untuk menilai kualitas, validitas, kebaruan, dan kontribusi ilmiah dari suatu penelitian. Dalam sistem ini, penulis mengirimkan naskah ke jurnal, kemudian editor menunjuk reviewer independen untuk memberikan penilaian, komentar, dan rekomendasi. Peer review merupakan pilar utama dalam menjaga standar akademik global. Jurnal bereputasi seperti Nature , Science , atau jurnal Scopus Q1–Q2 sangat bergantung pada mekanisme ini untuk memastikan publikasi yang masuk memiliki integritas ilmiah (Horbach & Halffman, 2019). 2. Who (Siapa yang Terlibat dalam Peer Review?) Tiga pihak utama yang terlibat adalah: Penulis (Author) → mengirimkan naskah ke jurnal. Editor Jurnal → menyeleksi awal naskah dan menentukan apakah naskah layak diteruskan ke reviewer...

📖 Menguji Hipotesis di SmartPLS: Analisis dengan Pendekatan 5W1H

  1. What (Apa Itu Uji Hipotesis di SmartPLS?) Hipotesis adalah dugaan sementara tentang hubungan antar variabel yang harus diuji dengan data empiris. Dalam konteks Partial Least Squares – Structural Equation Modeling (PLS-SEM) , pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen, baik secara langsung, mediasi, maupun moderasi (Hair et al., 2020). SmartPLS menyediakan fitur bootstrapping untuk menghitung nilai t-statistics, p-value, dan confidence interval sebagai dasar pengambilan keputusan. Dengan demikian, pengujian hipotesis di SmartPLS memungkinkan peneliti mengetahui apakah hubungan yang dibangun dalam model struktural terbukti signifikan. Contoh: Hipotesis H1: Literasi digital berpengaruh positif terhadap adopsi mobile banking. 2. Who (Siapa yang Menggunakan Uji Hipotesis di SmartPLS?) Pengguna utama SmartPLS adalah: Mahasiswa S1/S2/S3 → terutama saat menulis skripsi, tesis, atau disertasi dengan model ...

WA ME

WA Chat via WhatsApp

Live Chat