1. What (Apa itu Penelitian Terdahulu?)
Penelitian terdahulu adalah kajian atau studi yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang relevan dengan topik penelitian yang sedang dikerjakan. Tujuan utama dari penelitian terdahulu adalah memberikan landasan teoretis dan empiris bagi penelitian baru, sehingga peneliti dapat memahami perkembangan pengetahuan pada bidang tersebut dan menghindari pengulangan yang tidak perlu (Sugiyono, 2019). Penelitian terdahulu biasanya ditemukan dalam artikel jurnal, skripsi, tesis, disertasi, maupun laporan penelitian yang sudah dipublikasikan.
---
2. Why (Mengapa Penelitian Terdahulu Penting?)
Penelitian terdahulu penting karena:
Memberikan gambaran tentang perkembangan penelitian pada topik tertentu (Creswell & Creswell, 2018).
Menjadi dasar dalam merumuskan masalah, hipotesis, dan kerangka berpikir.
Membantu peneliti mengidentifikasi celah penelitian (research gap).
Menghindari duplikasi yang tidak bermanfaat.
Menambah kredibilitas penelitian baru dengan mendukung argumen yang diajukan.
---
3. When (Kapan Penelitian Terdahulu Digunakan?)
Penelitian terdahulu digunakan pada tahap awal penyusunan proposal penelitian, khususnya pada bagian tinjauan pustaka. Proses ini dilakukan sebelum pengumpulan data agar peneliti memahami konteks teoretis dan empiris dari masalah yang diteliti. Selain itu, penelitian terdahulu juga digunakan saat membandingkan hasil penelitian baru dengan temuan yang sudah ada pada tahap pembahasan (Neuman, 2020).
---
4. Where (Di Mana Penelitian Terdahulu Ditemukan?)
Penelitian terdahulu dapat ditemukan melalui:
Jurnal ilmiah (baik nasional maupun internasional) yang terindeks Scopus, Sinta, atau DOAJ.
Repositori universitas untuk skripsi, tesis, dan disertasi.
Prosiding konferensi ilmiah.
Buku akademik yang relevan.
Database online seperti Google Scholar, ScienceDirect, atau SpringerLink.
---
5. How (Bagaimana Menyusun Penelitian Terdahulu?)
Langkah penyusunan kajian penelitian terdahulu:
1. Identifikasi topik yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan.
2. Telusuri literatur menggunakan kata kunci spesifik.
3. Seleksi sumber berdasarkan relevansi, kredibilitas, dan tahun terbit (disarankan maksimal 10 tahun terakhir).
4. Ringkas isi penelitian dengan mencatat tujuan, metode, temuan, dan kesimpulan.
5. Bandingkan dan analisis hasil penelitian tersebut dengan topik penelitian yang sedang dikerjakan untuk menemukan research gap.
---
Contoh Penelitian Terdahulu
Misalnya, jika penelitian yang akan dilakukan adalah “Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan di Perusahaan Startup,” maka penelitian terdahulu yang relevan dapat berupa:
Sari, D., & Putra, A. (2022). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional terhadap Kinerja Karyawan pada Perusahaan Teknologi. Jurnal Manajemen Bisnis, 14(2), 101–115. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan transformasional meningkatkan kinerja karyawan sebesar 25%.
Lestari, M., & Hidayat, T. (2021). Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja pada Perusahaan Rintisan Digital. Jurnal Ekonomi & Bisnis Digital, 3(1), 55–68. Penelitian ini menyoroti peran motivasi kerja sebagai variabel mediasi.
Kedua penelitian ini menjadi acuan untuk melihat perbedaan fokus, metode, dan hasil sehingga penelitian baru dapat mengisi celah yang ada.
---
Referensi
Creswell, J. W., & Creswell, J. D. (2018). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches (5th ed.). SAGE Publications.
Neuman, W. L. (2020). Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches (8th ed.). Pearson.
Sari, D., & Putra, A. (2022). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional terhadap Kinerja Karyawan pada Perusahaan Teknologi. Jurnal Manajemen Bisnis, 14(2), 101–115.
Lestari, M., & Hidayat, T. (2021). Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja pada Perusahaan Rintisan Digital. Jurnal Ekonomi & Bisnis Digital, 3(1), 55–68.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
Comments
Post a Comment