📌 1. What – Apa Itu Latar Belakang Penelitian?
Latar belakang penelitian adalah bagian awal dari karya ilmiah yang menjelaskan alasan dan konteks mengapa suatu masalah diteliti. Bagian ini berfungsi sebagai pengantar yang membawa pembaca memahami fenomena, urgensi, dan arah penelitian.
🔍 Contoh:
Misalnya, dalam penelitian tentang pengaruh penggunaan e-wallet terhadap perilaku konsumtif mahasiswa:
> “Meningkatnya penggunaan dompet digital seperti OVO, GoPay, dan DANA di kalangan mahasiswa telah menciptakan kemudahan transaksi, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran terhadap perilaku konsumtif…”
---
📌 2. Why – Mengapa Latar Belakang Itu Penting?
Latar belakang penting karena:
Menunjukkan urgensi masalah yang diteliti.
Menjelaskan kesenjangan penelitian (gap).
Menjadi dasar untuk rumusan masalah dan tujuan.
📚 Contoh:
> “Berbagai studi menunjukkan bahwa kemudahan transaksi dapat memicu perilaku impulsif (Putri & Nugroho, 2021). Namun, belum banyak penelitian yang fokus pada mahasiswa sebagai kelompok pengguna aktif e-wallet di Indonesia, khususnya pasca-pandemi.”
---
📌 3. When – Kapan Latar Belakang Disusun?
Latar belakang disusun setelah:
Studi pendahuluan.
Observasi masalah nyata.
Kajian pustaka awal.
📚 Contoh:
Peneliti menyusun latar belakang setelah melihat laporan OJK dan Bank Indonesia yang menyebutkan bahwa mahasiswa merupakan salah satu segmen pengguna e-wallet terbesar sejak 2020 (OJK, 2022).
---
📌 4. Where – Di Mana Latar Belakang Ditempatkan?
Latar belakang ditulis di:
Bab I skripsi/tesis: Subbab "Latar Belakang Masalah".
Paragraf awal artikel jurnal.
Pendahuluan proposal penelitian.
📚 Contoh:
Latar belakang diletakkan sebelum rumusan masalah, tujuan, dan manfaat penelitian. Ini memberikan konteks logis sebelum masuk ke bagian teknis penelitian.
---
📌 5. How – Bagaimana Menyusun Latar Belakang yang Baik?
Langkah menyusun latar belakang:
1. Mulai dari masalah umum.
2. Tampilkan data atau fenomena nyata.
3. Tunjukkan kekurangan/kesenjangan penelitian sebelumnya.
4. Kaitkan dengan teori.
5. Tunjukkan urgensi dan arah penelitian.
📄 Contoh LATAR BELAKANG LENGKAP:
> Latar Belakang Penelitian:
Perkembangan teknologi digital telah mengubah cara masyarakat melakukan transaksi keuangan. Salah satu bentuk inovasi finansial yang berkembang pesat adalah dompet digital atau e-wallet. Berdasarkan laporan Bank Indonesia (2023), jumlah transaksi uang elektronik mencapai Rp 456 triliun pada tahun 2022, naik 30% dari tahun sebelumnya. Mahasiswa menjadi salah satu kelompok pengguna aktif, karena e-wallet menawarkan kemudahan dan berbagai promo menarik.
Namun, kemudahan ini juga menimbulkan tantangan. Penelitian oleh Susanti dan Pratama (2021) menemukan bahwa pengguna e-wallet cenderung mengalami peningkatan perilaku konsumtif. Perilaku ini dikhawatirkan berdampak negatif pada pengelolaan keuangan pribadi mahasiswa.
Meski demikian, belum banyak penelitian yang secara khusus menganalisis hubungan antara intensitas penggunaan e-wallet dan perilaku konsumtif mahasiswa di era pasca-pandemi. Oleh karena itu, penting untuk meneliti lebih dalam bagaimana penggunaan e-wallet memengaruhi perilaku konsumtif mahasiswa di Indonesia, sehingga dapat menjadi acuan bagi pengembangan literasi keuangan digital.
---
📖 Referensi (APA Style – 5 Tahun Terakhir)
Bank Indonesia. (2023). Statistik Sistem Pembayaran dan Infrastruktur Pasar Keuangan. https://www.bi.go.id
OJK. (2022). Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan. https://www.ojk.go.id
Putri, R. A., & Nugroho, Y. (2021). Pengaruh E-wallet terhadap Perilaku Konsumtif Mahasiswa. Jurnal Ekonomi Digital, 3(1), 45–56.
Susanti, D., & Pratama, R. (2020). Analisis Penggunaan Dompet Digital terhadap Pengendalian Keuangan Mahasiswa. Jurnal Manajemen dan Bisnis, 8(2), 112–120.
Creswell, J. W., & Creswell, J. D. (2018). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches (5th ed.). SAGE Publications.
Comments
Post a Comment