📖 5 Cara Menentukan Metode Penelitian: Analisis 5W1H
1. What (Apa Itu Metode Penelitian?)
Metode penelitian adalah pendekatan sistematis yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menafsirkan data dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian (Creswell & Creswell, 2018). Metode ini berfungsi sebagai “jalan” ilmiah yang membedakan penelitian dengan opini pribadi.
Jenis metode utama:
- Kuantitatif → berbasis angka, statistik, eksperimen, survei.
- Kualitatif → berbasis teks, wawancara, observasi, fenomenologi.
- Campuran (Mixed Method) → menggabungkan keduanya.
Contoh: Penelitian perilaku konsumen digital banking dapat menggunakan survei (kuantitatif) atau wawancara mendalam (kualitatif).
2. Who (Siapa yang Menentukan?)
Penentuan metode dipengaruhi oleh:
- Peneliti → berdasarkan tujuan riset.
- Pembimbing/Dosen → memberi arahan metodologis sesuai standar akademik.
- Institusi → menyesuaikan dengan kurikulum (skripsi, tesis, disertasi).
- Reviewer jurnal → menilai kesesuaian metode dengan tujuan penelitian.
Contoh: mahasiswa S2 manajemen biasanya diarahkan menggunakan kuantitatif (SEM/PLS), sedangkan mahasiswa pendidikan sering diarahkan ke metode kualitatif (studi kasus).
3. When (Kapan Ditentukan?)
Metode ditentukan sejak:
- Penyusunan proposal (Bab I–III skripsi/tesis).
- Kerangka teori & hipotesis sudah jelas.
- Instrumen penelitian akan dibuat (kuesioner, panduan wawancara).
Contoh: penelitian tentang efektivitas e-learning → metode kuantitatif dipilih sebelum penyusunan kuesioner.
4. Where (Di Mana Diterapkan?)
Metode penelitian digunakan pada:
- Lapangan (field research): observasi, eksperimen, survei.
- Laboratorium: eksperimen terkontrol.
- Online (digital research): kuesioner Google Form, wawancara Zoom.
- Dokumentasi: analisis isi, studi pustaka.
Contoh: penelitian efektivitas hybrid learning dapat menggunakan survei daring (kuantitatif) + wawancara dosen (kualitatif).
5. Why (Mengapa Penting?)
Metode penelitian penting karena:
- Menjamin validitas & reliabilitas hasil.
- Memberi dasar akademik agar penelitian diterima jurnal.
- Menghubungkan teori dengan data empiris.
- Membedakan penelitian ilmiah dari opini biasa.
Tanpa metode, penelitian tidak dapat diuji ulang dan kehilangan kredibilitas (Sekaran & Bougie, 2020).
6. How (Bagaimana Menentukannya?)
Langkah praktis:
- Tentukan pertanyaan penelitian.
- Sesuaikan dengan tujuan (eksplanatori, deskriptif, eksploratori).
- Pilih pendekatan (kuantitatif, kualitatif, campuran).
- Pertimbangkan ketersediaan data.
- Sesuaikan dengan waktu & sumber daya.
Contoh: penelitian tentang “Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pengguna E-Wallet” → cocok pakai kuantitatif (SEM SmartPLS).
📊 Tabel Perbedaan Metode Penelitian
| Metode | Fokus | Teknik | Kelebihan | Kekurangan | Contoh |
|---|---|---|---|---|---|
| Kuantitatif | Angka/statistik | Survei, eksperimen | Data objektif, bisa generalisasi | Kurang menggali makna | Survei 500 mahasiswa e-wallet |
| Kualitatif | Makna/konteks | Wawancara, observasi | Mendalam, kontekstual | Sulit digeneralisasi | Studi kasus dosen & mahasiswa |
| Mixed | Kombinasi | Survei + wawancara | Lengkap, validasi silang | Waktu & biaya tinggi | Survei + FGD pengguna fintech |
✅ 5 Cara Menentukan Metode Penelitian
-
Berdasarkan Tujuan Riset
Jika ingin mengukur hubungan → kuantitatif. Jika ingin memahami fenomena → kualitatif. -
Berdasarkan Pertanyaan Riset
Pertanyaan “berapa banyak?” → kuantitatif. Pertanyaan “mengapa/mengapa tidak?” → kualitatif. -
Berdasarkan Ketersediaan Data
Jika ada data besar (big data, survei), pilih kuantitatif. Jika data terbatas (narasi, wawancara), pilih kualitatif. -
Berdasarkan Disiplin Ilmu
Sains & bisnis → lebih sering kuantitatif. Ilmu sosial & pendidikan → lebih sering kualitatif. -
Berdasarkan Keterbatasan Peneliti
Jika waktu singkat & biaya minim → kuantitatif survei online. Jika ada waktu & akses ke informan → kualitatif.
Contoh Praktis
Penelitian A: “Pengaruh Literasi Digital terhadap Adopsi E-Banking”
→ Kuantitatif, regresi linear/SEM.
Penelitian B: “Pengalaman Mahasiswa Menggunakan Hybrid Learning”
→ Kualitatif, wawancara fenomenologi.
Penelitian C: “Trust sebagai Mediasi dalam Green Sukuk”
→ Kuantitatif dengan SmartPLS.
Ajakan Diskusi
📌 Menurut Anda, apakah metode penelitian lebih baik ditentukan dari teori, ketersediaan data, atau preferensi peneliti?
💬 Tinggalkan komentar Anda di laacademic.com 🚀
📚 Referensi (APA, 2019–2024, Scopus & Books)
- Creswell, J. W., & Creswell, J. D. (2018). Research design: Qualitative, quantitative, and mixed methods approaches. Sage publications.
- Hair, J. F., Hult, G. T. M., Ringle, C. M., & Sarstedt, M. (2021). Partial least squares structural equation modeling (PLS-SEM) using R. Springer.
- Saunders, M., Lewis, P., & Thornhill, A. (2019). Research methods for business students. Pearson education.
- Sekaran, U., & Bougie, R. (2020). Research methods for business: A skill-building approach. Wiley.
- Venkatesh, V., Brown, S. A., & Sullivan, Y. W. (2020). Guidelines for conducting mixed-methods research. MIS Quarterly, 44(1), 435–465.
Komentar
Posting Komentar