1. What (Apa Itu Jurnal Sinta 2?)
SINTA (Science and Technology Index) adalah sistem penilaian publikasi ilmiah yang dikembangkan oleh Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset Inovasi Nasional (RISTEK-BRIN). Jurnal yang masuk kategori Sinta 2 adalah jurnal nasional terakreditasi dengan kualitas tinggi, setingkat di bawah Sinta 1. Akreditasi ini sangat penting karena menjadi syarat bagi dosen dan peneliti dalam kenaikan jabatan fungsional (Jabfung) dan meningkatkan reputasi penelitian (Mulyani, 2023).
2. Who (Siapa yang Terlibat dalam Publikasi Sinta 2?)
Publikasi di jurnal Sinta 2 melibatkan banyak pihak.
Penulis (mahasiswa, dosen, peneliti) harus memastikan naskah sesuai standar akademik.
Editor jurnal berperan menyeleksi artikel melalui desk evaluation.
Reviewer melakukan peer review untuk menilai orisinalitas, metodologi, dan kontribusi penelitian (Hair et al., 2020).
Institusi/universitas memberi dukungan melalui pelatihan publikasi, dana penelitian, atau bimbingan metodologi (Sugiyono, 2019).
Contoh: seorang dosen bidang manajemen akan mengirimkan artikelnya ke Jurnal Manajemen Pendidikan Indonesia (Sinta 2), dibimbing oleh pembimbing internal, dan melalui review eksternal.
3. When (Kapan Artikel Bisa Dikirim ke Jurnal Sinta 2?)
Pengajuan artikel ke jurnal Sinta 2 dilakukan setelah penelitian selesai dan laporan akhir dirumuskan. Tahapan ini biasanya:
1. Proposal riset → merumuskan variabel.
2. Pengumpulan data → kuantitatif/ kualitatif.
3. Analisis data → regresi, SEM, SmartPLS, dsb.
4. Penulisan artikel sesuai template jurnal.
Waktu yang tepat biasanya setelah seminar hasil atau setelah artikel diuji Turnitin untuk memastikan similarity index <20% (Zhang & Lu, 2021).
4. Where (Di Mana Artikel Sinta 2 Diterbitkan?)
Artikel Sinta 2 diterbitkan di jurnal yang sudah terakreditasi Arjuna (Akreditasi Jurnal Nasional). Beberapa contoh jurnal Sinta 2:
Jurnal Akuntansi Multiparadigma (Universitas Brawijaya).
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan (Petra Christian University).
Jurnal Pendidikan Ekonomi Indonesia.
Institusi penulis biasanya memiliki daftar jurnal target sesuai bidang. Pencarian bisa dilakukan melalui portal resmi SINTA (sinta.kemdikbud.go.id) (Mulyani, 2023).
5. Why (Mengapa Harus Sinta 2?)
Publikasi di jurnal Sinta 2 sangat penting karena:
Nilai kredit Jabfung → artikel Sinta 2 memberi 20–25 poin KUM, cukup tinggi untuk kenaikan Lektor ke Lektor Kepala (Sugiyono, 2019).
Reputasi nasional → diakui pemerintah dan perguruan tinggi.
Aksesibilitas → artikel lebih mudah ditemukan karena terindeks di Google Scholar dan SINTA.
Persiapan internasional → langkah awal menuju publikasi Scopus/WoS (Venkatesh et al., 2020).
6. How (Bagaimana Cara Agar Artikel Terbit di Sinta 2?)
Langkah praktis:
1. Pahami Author Guidelines → setiap jurnal punya template berbeda.
2. Gunakan teori yang kuat → misalnya TAM, UTAUT, atau teori manajemen modern (Hair et al., 2020).
3. Analisis data valid → gunakan SPSS, SmartPLS, atau AMOS.
4. Periksa plagiarisme → gunakan Turnitin/ iThenticate.
5. Gunakan bahasa akademik yang baik → proofreading/ grammar check.
6. Kirim via OJS → sistem manajemen naskah online.
Contoh: penelitian tentang Green Sukuk menulis variabel trust, sharia compliance, dan intention to invest; menggunakan SmartPLS untuk analisis; lalu mengirim ke jurnal keuangan Sinta 2 (Alam et al., 2021).
📊 Tabel Perbedaan Publikasi Jurnal
Aspek Jurnal Sinta 2 (Nasional Akreditasi Baik) Jurnal Sinta 5–6 (Nasional Rendah) Jurnal Scopus Q1–Q4 (Internasional)
Nilai KUM 20–25 5–10 30–45
Bahasa Indonesia Indonesia Inggris
Review Process Double-blind peer review Kadang hanya editorial review Double-blind peer review ketat
Biaya Publikasi Relatif rendah/gratis Gratis Tinggi (APC $300–$2000)
Reputasi Nasional Nasional rendah Global
✅ Kelebihan Publikasi Sinta 2
Lebih mudah diakses mahasiswa/dosen lokal.
Biaya publikasi lebih rendah dibanding Scopus.
Diakui resmi oleh pemerintah.
⚠️ Kekurangan Publikasi Sinta 2
Terbatas pengakuan internasional.
Persaingan cukup tinggi.
Standar editorial bervariasi antar jurnal (Hair et al., 2020).
Contoh Kasus
Seorang mahasiswa S2 ingin naik jabatan ke dosen tetap. Ia menulis artikel kuantitatif tentang E-learning adoption. Variabel: perceived usefulness, ease of use, intention to use. Setelah diuji SEM-PLS, artikelnya dikirim ke Jurnal Teknologi Pendidikan Indonesia (Sinta 2). Artikel diterima setelah 2 kali revisi.
💬 Ajakan Diskusi
Menurut Anda, apakah publikasi di jurnal Sinta 2 cukup untuk memenuhi kebutuhan dosen Indonesia, atau harus diarahkan ke Scopus untuk reputasi global? Diskusikan bersama di laacademic.com 🚀
📚 References
Alam, N., Gupta, L., & Shanmugam, B. (2021). Sustainable Islamic finance: Green sukuk. Journal of Sustainable Finance & Investment, 11(3), 213–229. https://doi.org/10.1080/20430795.2020.1727725
Hair, J. F., Hult, G. T. M., Ringle, C. M., & Sarstedt, M. (2020). A primer on partial least squares structural equation modeling (PLS-SEM) (2nd ed.). Sage Publications.
Mulyani, D. (2023). Implementasi SINTA dalam penilaian jabatan fungsional dosen di Indonesia. Jurnal Kebijakan Pendidikan, 15(1), 77–89.
Sugiyono. (2019). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Venkatesh, V., Thong, J. Y. L., & Xu, X. (2020). Unified theory of acceptance and use of technology: A review and future directions. Journal of the Association for Information Systems, 21(6), 213–244. https://doi.org/10.17705/1jais.00611
Zhang, Y., & Lu, Y. (2021). Digital literacy and technology adoption in education. Computers & Education, 170, 104224. https://doi.org/10.1016/j.compedu.2021.104224
Komentar
Posting Komentar