📖 Cara Menulis Bab Metodologi: Analisis 5W1H
1. What (Apa Itu Bab Metodologi?)
Bab metodologi adalah bagian penting dari skripsi atau penelitian ilmiah yang menjelaskan bagaimana penelitian dilakukan: desain penelitian, teknik pengumpulan data, populasi & sampel, instrumen penelitian, serta teknik analisis. Menurut Alvesson & Sandberg (2011), metodologi berfungsi tidak hanya sebagai “alat teknis” tetapi juga sebagai cara menjustifikasi validitas dan reliabilitas penelitian.
2. Who (Siapa yang Menentukan Metodologi?)
Metodologi ditentukan oleh peneliti dengan arahan dari dosen pembimbing, tetapi juga dipengaruhi oleh standar disiplin ilmu. Misalnya, ilmu sosial sering menggunakan survei & wawancara, sedangkan ilmu eksakta cenderung eksperimen laboratorium.
3. When (Kapan Metodologi Ditentukan?)
Metodologi ditentukan sejak proposal penelitian. Seperti dijelaskan oleh Alvesson & Sandberg (2020), pemilihan metodologi tidak boleh sekadar rutinitas, melainkan melalui “problematization approach” yaitu mempertanyakan asumsi umum sebelum menentukan teknik riset.
4. Where (Di Mana Metodologi Digunakan?)
Bab metodologi digunakan di seluruh karya ilmiah: skripsi, tesis, disertasi, artikel jurnal. Pada publikasi internasional, metodologi biasanya disajikan singkat (2–3 halaman), sementara di skripsi bisa lebih panjang (10–15 halaman).
5. Why (Mengapa Penting?)
Karena metodologi menunjukkan keilmiahan riset: validitas, reliabilitas, serta transparansi penelitian. Tanpa metodologi yang jelas, penelitian akan dipertanyakan kualitasnya (Laguerre, 2023).
6. How (Bagaimana Menulisnya?)
Langkah menulis Bab Metodologi:
1. Tentukan desain penelitian (kualitatif, kuantitatif, mixed-method).
2. Jelaskan populasi & sampel.
3. Uraikan instrumen (kuesioner, wawancara, eksperimen).
4. Paparkan teknik analisis (misalnya regresi, SEM, analisis tematik).
5. Tambahkan justifikasi teoretis atas pemilihan metode.
📊 Tabel Perbedaan Metodologi Penelitian
Metode Karakteristik Contoh Kelebihan Kekurangan
Kuantitatif Terukur, berbasis angka Survei 500 responden Data objektif, generalisasi mudah Kurang memahami konteks
Kualitatif Deskriptif, mendalam Wawancara dosen & mahasiswa Kaya makna, kontekstual Subjektif, sulit digeneralisasi
Mixed-Method Gabungan Survei + FGD Lengkap, triangulasi data Waktu & biaya tinggi
✅ Contoh Praktis
Penelitian tentang “Adopsi Green Sukuk di Indonesia”:
Desain: Kuantitatif (survey investor).
Sampel: 300 responden.
Analisis: SEM dengan SmartPLS.
Variabel: trust (X), green investment intention (Y), government policy (moderator).
💬 Ajakan Diskusi
Menurut Anda, apakah metodologi penelitian di Indonesia lebih sering dipilih berdasarkan teori atau kenyamanan peneliti? Tinggalkan komentar di laacademic.com 🚀
📚 Referensi (Scopus & Books, 2019–2024)
Alvesson, M., & Sandberg, J. (2011). Generating research questions through problematization. Academy of Management Review, 36(2), 247–271.
Alvesson, M., & Sandberg, J. (2020). The problematizing review: A counterpoint to conventional reviews. Journal of Management Studies, 57(6), 1290–1304.
Laguerre, R. (2023). Challenging assumptions in research and practice: Using problematization principles. Industrial and Organizational Psychology, 16(1), 107–111.
Sekaran, U., & Bougie, R. (2020). Research Methods for Business: A Skill-Building Approach. Wiley.
Hair, J. F., Hult, G. T. M., Ringle, C. M., & Sarstedt, M. (2021). A Primer on Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) (3rd ed.). Sage Publications.
Comments
Post a Comment